Bacaan shalawat nabi muhammad SAW
Sebagai umat nabi muhammad SAW, kita selalu harus mengingat rasullah
dengan cara banyak membaca shalawat kepada beliau. Banyak keutamaan jika
kita membaca shalawat kepada baginda nabi Muhammad SAW.
Untuk itu kita harus mengetahui bacaan bacaan shalawat nabi Muhammad SAW. berikut ini bacaannya :
Dalam bahasa arab :
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Dalam bahasa indonesia:
Artinya dalam bahasa indonesiaAllohumma Sholli ‘Ala Muhammadin Kamaa Shollaita ‘Ala aali Ibroohiima innaka Hamiidun Majiid. Allohumma Baarik ‘Ala Muhammad Kamaa Baaromta ‘Ala aali Ibroohiima innaka Hamiidun Majiid.
Ya Allah, wahai Tuhanku muliakan oleh-Mu akan Muhammad dan akan keluargaya sebagaimana Engkau memuliakan keluarga Ibrahim dan berilah berkat olehmu kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim, bahwasanya Engkau sangat terpuji lagi sangat mulia diserata alam."Atau bisa juga dengan bacaan sholawat yang lebih pendek, yaitu:
صلى الله عليه وسلم. (shallallahu ‘alaihi wasallam), atau dengan membaca ( Allahumma Sholli wa Sallim ‘Ala Nabiyyina Muhammad) atau dengan lafazh lain yang maknanya seperti itu.Semoga dengan postingan ini rasa cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW semakin besar.
Bacaan Sholawat Nariyah dan Manfaatnya
Diposkan oleh Mohammad Nur Fawaiq on Jumat, 02 Agustus 2013
Lama banget yah saya gak nge-posting, ma'af ya sobat lagi agak sibuk.
Emm karena masih di bulan Ramadhan, saya ingin berbagi tentang hal-hal
yang dapat membuat kita di Ridhoi Allah SWT, salah satunya yaitu bersholawat. Kali ini saya ingin berbagi tentang bacaan sholawat nariyah lengkap dengan arti sekaligus manfaatnya. Ok langsung saja disimak baik-baik yah :
"Allaahumma sholi sholaatan kaamilataw wa sallim salaaman. Taamman ‘alaa sayyidinaa Muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqodu wa tan fariju bihil kurobu. Wa tuqdhoobihill hawaa iju wa tunaa lu bihirroghoo ibu, wa husnul khowaatimi wa yustasqol ghomaamu biwaj hihil kariimi wa ‘alaa aalihii washosbihii fii kulli lamhatin wa hafasim bi’adadi kulli ma’luu mi llaka, ya robbal ‘aalamiin"
Artinya :
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab Beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujan pun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.”
Dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah)”.
“Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni ; Dan imam Dainuri memberikan komentarnya : Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rezekinya tidak akan putus, disamping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya”.
Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan : Rasulullah SAW bersabda : "Siapa membaca shalawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain) : Siapa membaca shalawal kepadaku 100 kali maka Allah SWT akan mengijabahi 100 kali hajatnya ; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia.."
Dan hadits Rasulullah SAW yang mengatakan ; Perbanyaklah shahawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab An-Nuzhah yang dikutib juga dalam Khozinatul Asror.
Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda : Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal-amal kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memuji Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah. Hadits riwayat Al-Hafizh Ismail Al-Qadhi, dalam bab Shalawat ‘Ala An-Nary. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma’ Az-Zawaid, ia menganggap shahih hadits diatas.
Hal ini jelas bahwa Rasulullah SAW memintakan ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa untuk umatnya pasti bermanfaat. Ada lagi hadits lain : Rasulullah SAW bersabda : "Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa mennjawab salam itu". (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam An-Nawawi, dan sanadnya shahih)
Semoga artikel tentang bacaan sholawat nariyah dan manfaatnya dapat memberikan kita pencerahan dalam hidup. Marilah kita senantiasa bersholawat kepada Baginda Rasulullah SAW, InsyaAllah kita menjadi umat yang kelak mendapatkan syafa'at darinya di hari kiamat nanti, Amin Amin Amin Ya Robbal 'Alamin.
SHOLAWAT BADAR
SHOLATULLAH SALAMULLAH ‘ALA THOHA ROSULILLAH
SHOLATULLAH SALAMULLAH ‘ALA YAASIIN HABIBILLAH
TAWASALNAA BIBISMILLAH WA BIL HADI ROSULILLAH
WA KULLI MAJAHID FILLAH BI AHLIL BADRI YA ALLAH
ARTI:
Shalawat Allah dan salam-Nya semoga tercurah kepada Thaha Rasulullah
Shalawat Allah dan salam-Nya semoga tercurah kepada Yasin Habibillah
Kami bertawassul dengan nama Allah dan dengan pemberi petunjuk, Rasulullah
Dan dengan seluruh orang yang berjihad di jalan Allah, serta dengan ahli Badr, ya Allah.
Kutipan di atas adalah sholawat badar, lengkapnya sebagai berikut:
Bagi Warga NU,
termasuk Muslimat pasti tidak asing dengan berbagai bacaan shalawat nabi
yang beraneka ragam. Mulai dari shalawat nariyah, shalawat burdah,
shalawat munjiyat, shalawat kamaliyah, shalawat kubro, shalawat badar,
hingga shalawat badawiyah.
Salah satu sholawat
adalah sholawat badar yang merupakan pernghormatan, pujian, pengakuan
dan rasa syukur bagi para Syuhada perang Badar. Hal seperti ini
dilakukan pula di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sholawat ini adalah hasil karya dari
ulama kita yaitu Kiyai Ali Manshur, yang merupakan cucu Kiyai Haji
Muhammad Shiddiq, Jember. Oleh itu, Kiyai `Ali Manshur adalah anak
saudara/keponakanKiyai Haji Ahmad Qusyairi, ulama besar dan pengarang
kitab “”Tanwir al-Hija” yang telah disyarahkan oleh ulama terkemuka
Haramain, Habib `Alawi bin `Abbas bin `Abdul `Aziz al-Maliki al-Hasani,
dengan jodol “Inarat ad-Duja”.
Diceritakan bahwa asal mula karya ini
ditulis oleh Kiyai `Ali Manshur sekitar tahun 1960an, pada waktu umat
Islam Indonesia menghadapi fitnah Partai Komunis Indonesia (PKI).
Ketika itu, Kiyai `Ali adalah Kepala
Kantor Departemen Agama Banyuwangi dan juga seorang Pengurus Cabang
Nahdlatul Ulama di situ.
Keadaan politik yang mencekam saat itu
dan kebejatan PKI yang merajalela membunuh massa, bahkan banyak kiyai
yang menjadi mangsa mereka, maka terlintaslah di hati Kiyai `Ali, yang
memang mahir membuat syair `Arab sejak nyantri di Pesantren Lirboyo
Kediri, untuk menulis satu karangan sebagai sarana bermunajat memohon
bantuan Allah SWT untuk meredam fitnah politik saat itu bagi kaum
muslimin khususnya Indonesia.
Dalam keadaan tersebut, Kiyai `Ali
tertidur dan dalam tidurnya beliau bermimpi didatangi manusia-manusia
berjubah putih – hijau, dan pada malam yang sama juga, isteri beliau
bermimpikan Kanjeng Nabi s.a.w. Setelah siang, Kiyai `Ali langsung pergi
berjumpa dengan Habib Hadi al-Haddar Banyuwangi dan menceritakan kisah
mimpinya tersebut. Habib Hadi menyatakan bahwa manusia-manusia berjubah
tersebut adalah para ahli Badar. Mendengar penjelasan Habib yang mulia
tersebut, Kiyai `Ali semakin bertekad untuk mengarang sebuah syair yang
ada kaitan dengan para pejuang Badar tersebut.
Kyai `Ali menjalankan penanya untuk
menulis karya yang kemudiannya dikenali sebagai “Sholawat al-Badriyyah”
atau “Sholawat Badar”.maka terjadilah hal yang mengherankan keesokan
harinya, orang-orang kampung mendatangi rumah beliau dengan membawa
beras dan bahan makanan lain. Mereka menceritakan bahwa pada waktu pagi
shubuh mereka telah didatangi orang berjubah putih menyuruh mereka pergi
ke rumah Kiyai `Ali untuk membantunya kerana akan ada suatu acara
diadakan di rumahnya. Itulah sebabnya mereka datang dengan membawa
barang tersebut menurut kemampuan masing-masing. yang lebih mengherankan
lagi adalah pada malam harinya, ada beberapa orang asing yang membuat
persiapan acara tersebut namun kebanyakan orang-orang yang tidak
dikenali siapa mereka.
Menjelang keesokan pagi harinya,
serombongan habaib yang diketuai oleh Habib `Ali bin `Abdur Rahman
al-Habsyi Kwitang tiba-tiba datang ke rumah Kiyai `Ali tanpa memberi
tahu terlebih dahulu akan kedatangannya. Tidak tergambar kegembiraan
Kiyai `Ali menerima para tamu istimewanya tersebut. Setelah memulai
pembicaraan tentang kabar dan keadaan Muslimin, tiba-tiba Habib `Ali
Kwitang bertanya mengenai syair yang ditulis oleh Kiyai `Ali tersebut.
Tentu saja Kiyai `Ali terkejut karena hasil karyanya itu hanya diketahui
dirinya sendiri dan belum disebarkan kepada seorangpun. Tapi beliau
mengetahui, ini adalah salah satu kekeramatan Habib `Ali yang terkenal
sebagai waliyullah itu.
Tanpa banyak bicara, Kiyai `Ali Manshur
mengambil kertas karangan syair tersebut lalu membacanya di hadapan para
hadirin dengan suaranya yang lantang dan merdu. Para hadirin dan habaib
mendengarnya dengan khusyuk sambil menitiskan air mata karena terharu.
Setelah selesai dibacakan Sholawat Badar oleh Kiyai `Ali, Habib `Ali
menyerukan agar Sholawat Badar dijadikan sarana bermunajat dalam
menghadapi fitnah PKI. Maka sejak saat itu masyhurlah karya Kiyai `Ali
tersebut.
Selanjutnya, Habib `Ali Kwitang telah
mengundan para ulama dan habaib ke Kwitang untuk satu pertemuan, salah
seorang yang diundang diantaranya ialah Kiyai `Ali Manshur bersama
pamannya Kiyai Ahmad Qusyairi. Dalam pertemuan tersebut, Kiyai `Ali
diminta untuk mengumandangkan Sholawat al-Badriyyah gubahannya itu. Maka
bertambah masyhur dan tersebar luaslah Sholawat Badar ini dalam
masyarakat serta menjadi bacaan populer dalam majlis-majlis ta’lim dan
pertemuan. Maka tak heran bila sampai sekarang Shalawat Badar selalu
Populer. di Majelis Taklim Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi sendiri di
Kwitang tidak pernah tinggal pembacaan Shalawat Badar tersebut setiap
minggunya.
Shalawat badar adalah diantara shalawat
yang paling popular di kalangan warga NU. Shalawat yang berisi
puji-pujian kepada Rasulullah SAW dan para mujahidin, khususnya para
pejuang Badar ini bisa dibilang selalu dibaca dalam majelis taklim,
forum pengajian dan istigotsah yang dislenggarakan oleh warga nahdiyyin.
Shalawat Badar banyak sekali hikmah dan faedahnya, diantaranya bisa
menjadi sumber kekuatan untuk memohon pertolongan Allah, serta washilah
kepada Rasulullah SAW sebagai manusia paling dikasihi oleh Allah SWT.
Keistimewaan shalawat badar tak hanya
pada syair teks dan maknanya yang sangat sakral, tetapi juga terdapat
pada ikatan historis dengan warga NU. Tak heran shalawat badar seolah
menjadi “lagu wajib” bagi warga NU.
Bahkan, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa pada Raker Pengurus PP Muslimat NU di Jakarta (19/10/2012) mengumumkan bahwa shalawat badar wajib dibaca untuk mengiringi pembacaan ayat suci al-Quran di setiap kegiatan seremonial Muslimat. Saking sakralnya, Muslimat akan memasukkan shalawat badar dalam peraturan Organisasi Muslimat NU.
Bahkan, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa pada Raker Pengurus PP Muslimat NU di Jakarta (19/10/2012) mengumumkan bahwa shalawat badar wajib dibaca untuk mengiringi pembacaan ayat suci al-Quran di setiap kegiatan seremonial Muslimat. Saking sakralnya, Muslimat akan memasukkan shalawat badar dalam peraturan Organisasi Muslimat NU.
No comments:
Post a Comment