Secara
umum perancangan pondasi dilakukan dengan beberapa langkah penting.
Pertama, perencana harus menghitung jumlah beban efektif bangunan yang
akan diterima pondasi yang kemudian diteruskan kedalam tanah. Kedua
adalah menentukan kapasitas daya dukung izin, dan menentukan luas
pondasi yang digunakan. Dan yang terakhir, berdasarkan data yang
diperoleh diatas maka dapat dilakukan perancangan struktural dengan
menghitung momen lentur dan gaya geser yang terjadi pada pondasi.
Jenis
pondasi yang dipilih biasanya ditentukan oleh berat bangunan
berdasarkan pelimpahan beban. Namun kondisi tanah dan biaya yang
tersedia juga mempengaruhi struktur pondasi. Permasalahan yang paling
menonjol
dalam pemilihan jenis pondasi adalah kondisi tanah, yaitu jenis tanah
seperti apa yang akan menjadi tempat berdirinya bangunan. Karena setiap
jenis tanah memiliki daya dukung yang berbeda, sehingga penurunan yang
terjadi pun semakin beragam.
Untuk mengatasi masalah tersebut,
pertimbangan yang dilakukan dalam perhitungan merancang pondasi ditinjau
berdasarkan jenis tanah.
Permasalahan
yang sering terjadi pada perletakan pondasi diatas tanah pasir adalah
penurunan yang tidak seragam. Untuk itu perlu dilakukan berbagai tes
atau pengujian tanah seperti uji Soil Penetration Test (SPT), uji
kerucut statis, dan uji beban pelat.
- Pondasi Pada Tanah Lempung
Pada
tanah lempung perangcangan pondasi agak sulit dilakukan karena jenis
tanah ini menyatu dengan air hingga tanah dengan mudah menjadi jenuh
air. Pada tanah jenis ini disarankan menggunakan pondasi yang dalam,
sehingga tanah tidak mudah terpengaruhi dengan iklim dan kondisi
lingkungan sekitar.
Tanah
lanau merupakan jenis tanah yang terdapat diperalihan antara pasir dan
lempung. Dalam kondisi alam, tanah jenis lanau ditemukan dalam kondisi
longgar dan kurang padat. Sehingga jika dijadikan sebagai tempat
perletakan pondasi, maka kan terjadi penurunan yang besar.
- Pondasi pada Tanah Organik
Tanah
organik sangat tidak disarankan untuk dijadikan tempat perletakan
pondasi, karena jenis tanah ini akan mengakibatkan penurunan terlalu
besar. Karena tanah jenis ini sangat sulit dipadatkan.
- Pondasi pada Tanah Timbunan
Tanah
timbunan merupakan tanah yang diangkut dari daerah lain ke lokasi
pembangunan. Tanah timbunan yang akan dijadikan dasar pondasi harus
diperiksa terlebih dahulu kapasitas dukungnya. Dan jika akan digunakan
tanah timbunanharus dipadatkan terlebih dahulu.
Sebenarnya
pondasi pada batu tak perlu dikhawatirkan karena sifat batu yang keras
dipastikan mampu menahan beban bangunan dengan baik. Namun pada batuan
berkapur dan memiliki lubang-lubang, stabliltas bangunan harus
diperhitungkan. Karena akan membahayakan bangunan.
Sumber Teknik Pondasi I – Hary Christady Hardiyatmo
No comments:
Post a Comment