
Menurut
sejarah, produk saniter yang pertama kali dibuat adalah kloset dengan
cara melubangi tanah untuk membuang kotoran manusia. Di Indonesia, yang
mayoritas masyarakatnya bertani dan bermukim di sekitar sumber air
sehingga mereka lebih sering memanfaatkan alam sekitar seperti mata air
dan aliran sungai untuk membuang limbah atau untuk membersihkan diri. Di
zaman penjajahan Hindia Belanda, sebagian masyarakat kita mulai
mengenal kloset danbak rendam yang saat itu telah digunakan oleh Bangsa
Eropa. Saat penjajahan Jepang, mereka memperkenalkan kloset jongkok yang
bentuknya lebih cocok dengan anatomi tubuh Asia.
Konsep produk saniter ini dengan cepat diadopsi oleh kalangan bawah
dalam wujud jamban di tepi sungai dengan dinding anyaman rotan di
keempat sisinya. Kebiasaan mandi juga berubah dari berbilas di bawah
pancuran air alami sampai kebiasaan mandi dengan gayung dan bak air siap
pakai yang dipasang di kamar mandi. Kini, ada beberapa jenis saniter
yang sudah diproduksi di dalam negeri namun ada juga yang produk impor.
Kloset
Sebuah kloset terdiri dari tiga bagian utama

yaitu tangki air (tank trim), mangkuk (bowl) dan kaki. Bagian tangki
kloset berfungsi menyimpan air dan alat untuk membilas (flush) kotoran
diantaranya tuas penggerak, inlet valve dan keran tekan. Yang penting
diperhatikan antara lain jarak antara dinding dan lubang pembuangan
kloset (rough in). Jika ingin mengganti kloset lama dengan kloset baru,
ukuran rough in harus sama agar kloset terpasang dengan benar. Selain
itu, ketinggian air dalam bagian kaki kloset (seal level/water seal)
harus memenuhi standar minimum 50 mm agar gas atau bau dari pipa
pembuangan kotoran tidak naik ke arah atas mangkuk.
Wastafel
Wastafel / washbasin banyak dipakai sebagai tempat membasuh tangan
dan membasuh muka serta menggosok gigi. Letaknya fleksibel bisa di kamar
mandi, di sekitar area makan ataupun di area semi outdoor seperti
teras. Prosess pembuatan dan bahan wastafel mirip dengan kloset hanya
saja mekanisme kerjanya lebih simpel karena hanya terdiri dari dua
bagian yaitu mangkuk (bowl) dan kaki. Ada beberapa jenis wastafel
diantaranya wastafel yang memiliki penopang berupa kaki (lavatory with
padestal) dan wastafel yang bagian bawah atau seluruh bagian mangkuk
serta pemipaannya ditanam di dalam meja (under counter basin). Ada pula
wali hang wastafel yang mangkuknya lebih kecil dan menggantung di
dinding sehingga cocok untuk powder room atau kamar mandi dengan luas
terbatas. Jenis yang digemari saat ini adalah above counter/counter top
wastafel yang seluruh mangkuknya berada di atas meja.
Bak berendam

Produk
saniter yang dipakai untuk berendam ini memang memberikan sensasi yang
menyegarkan tubuh sekaligus menenangkan pikiran. Dilihat dari cara
pemasangannya, terdapat dua jenis bak berendam yaitu yang dapat berdiri
sendiri (free standing) dan yang dapat ditanam. Bathtub yang berdiri
sendiri sebaiknya ditempatkan di tengah ruangan atau memiliki jarak
dengan dinding dan saniter lain agar dapat menonjolkan desainnya yang
unik. Walaupun memerlukan kamar mandi yang relatif luas, jenis bathtub
ini kembali digemari. Jenis bak berendam yang ditanam lebih menghemat
tempat dan biasanya dipasang dengan beton serta dilapisi oleh keramik.
Jenis ini ada yang bentuknya menyudut dan dipilih untuk menyiasatiÂ
kamar mandi yang luasnya terbatas serta ada pula yang bentuknya
ergonomis. Yang canggih adalah jenis whirlpool/jacuzzy yang dilengkapi
oleh deretan lubang kecil yang menyemburkan air bertekanan tinggi
sehingga memberi sensasi dipijat/massage saat digunakan.
Bidet dan uniroar
Bidet adalah sejenis bak pencuci yang dipakai untuk buang air kecil
sekaligus membersihkan bagian paling pribadi dari perempuan. Jenis
produk saniter ini memiliki pemipaan yang disembunyikan di dalam dinding
sedangkan bagian mangkuknya ada yang menggantung di atas dinding dan
adapula yang bertumpu di lantai. Untuk pemasangan, tempatkan bidet
setinggi dan sedekat mungkin dengan kloset agar pemakaian ruang efisien.
Urinoat adalah jenis produk saniter yang berbentuk mirip kantong yang
menggantung di dinding dan dipakai untuk kebutuhan buang air kecil kaum
laki-laki. Cara kerja bidet dan urinoar mirip dengan kloset, dilengkapi
dengan keran tekan untuk membilas air.
Pancuran
Mandi dengan pancuran/shower

sudah
lama dikenal dan digemari orang karena praktis, efisien dalam
pemanfaatan ruang dan hemat dalam penggunaan air. Ada beberapa jenis
pancuran berdasarkan penempatannya diantaranya pancuran yang berada di
atas bak berendam (Bathtub) sehingga pemakai mendapat manfaar dari kedua
cara mandi tersebut. Ada pula jenis pancuran yang dapat dipasang
terpisah tapi areanya harus diberi dinding penyekat (shower
curtain/shower screen/shower box) dan lantainya diberi alas (shower
tray) yang biasanya dipasang beberapa sentimeter di bawah permukaan
lantai kamar mandi sehingga percikan air saat keran (shower) dijalankan
tidak membasahi area lain di kamar mandi.
No comments:
Post a Comment